Home » Materi » Fisika » Cara Membaca Jangka Sorong Beserta Contoh Soal dan Pembahasannya

Cara Membaca Jangka Sorong Beserta Contoh Soal dan Pembahasannya

- Rabu, 12 Agustus 2020 | 15:52 WIB
Cara Membaca Jangka Sorong Beserta Contoh Soal dan Pembahasannya

Cara membaca jangka sorong adalah dengan menjumlahkan nilai pada skala utama dengan skala noniusnya, langkah-langkahnya akan dijelaskan pada artikel ini.

Ketika kita menginjak SMP pastinya kita telah dajarkan mengenai beberapa alat ukur. Terdapat bermacam-macam alat ukur untuk mengukur panjang sebuah benda dan salah satunya adalah jangka sorong.

Akan tetapi, jangka sorong juga merupakan alat ukur yang memiliki berbagai macam kegunaan. Pasalnya, tak hanya mengukur panjang benda, jangka sorong juga mampu mengukur diameter sebuah benda dengan lebih akurat menggunakan rahang atasnya, bahkan kedalaman sekalipun dengan menggunakan tangkai ukur.

Namun, tak jarang sebagian orang tidak tahu cara menggunakan jangka sorong atau bahkan tidak tahu cara membaca skalanya. Oleh karena itu, kali ini akan kita bahas mengenai bagaimana cara menggunakan jangka sorong serta cara membaca skalanya. Dan tak lupa juga berbagai contoh soal agar kalian dapat lebih memahami bagaimana cara menggunakan jangka sorong.

 

Pendahuluan cara membaca jangka sorong

Pada dasarnya, jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang memiliki berbagai kegunaan. Berbagai kegunaan tersebut antara lain mengukur panjang, kedalaman, bahkan diameter dalam sebuah benda.

Kelebihannya, jangka sorong memiliki tingkat akurasi pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan mistar. Ralat pembacaan dari jangka sorong memiliki nilai ± 0.05 mm yang mana 10x lebih akurat dibandingkan dengan mistar yang hanya memiliki ralat ± 0.5 mm. Oleh karena itu, jangka sorong seringkali digunakan oleh orang yang berkecimpung pada bidang teknik (engineering) dan ilmu sains.

 

Bagian Jangka Sorong

Seperti yang kita ketahui, jangka sorong terdiri dari beberapa bagian yang perlu kita pahami dulu. Tiap bagian dari jangka sorong memiliki fungsinya masing-masing. Berikut adalah bagian-bagian dari jangka sorong beserta fungsinya masing-masing:

cara membaca jangka sorong

Keterangan :

  1. Rahang atas jangka sorong untuk mengukur diameter benda.

  2. Pengunci rahang untuk mengunci agar rahang tidak bergerak.

  3. Skala utama untuk pembacaan nilai ukur.

  4. Tangkai jangka sorong untuk mengukur kedalaman benda.

  5. Rahang bawah untuk mengukur panjang benda dari luar.

  6. Skala nonius untuk pembacaan nilai ukur.

  7. Roda penggerak untuk menggerakkan rahang secara pelan.

 

Penggunaan dan cara membaca jangka sorong

Setelah mengetahui bagian-bagian dari jangka sorong beserta fungsinya, kita akan mempelajari bagaimana cara menggunakan jangka sorong sendiri.

  • Pada umumnya, untuk menggunakan jangka sorong sendiri adalah kita perlu membuka pengunci rahangnya agar rahang dapat digunakan.

  • Kemudian untuk mengukur panjang benda dapat kita gunakan rahang bawah jangka sorong dengan menaruh benda diantara rahang jangka sorong sampai kedua rahang jangka sorong menyentuh benda.

  • Lalu langkah yang terakhir adalah kunci rahang menggunakan pengunci dan baca skala yang tertera pada jangka sorong.

Sebagian orang mungkin bingung bagaimana cara membaca skala jangka sorong. Namun tidak usah khawatir, berikut adalah cara pembacaan skala dari jangka sorong :

  • Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.

  • Lihat angka nol pada skala nonius, garis pada skala utama yang berada tepat di belakang nol pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya.

  • Setelah mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala nonius dengan cara menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dengan skala nonius. Garis yang berhimpitan pada skala nonius merupakan nilai ukur skala noniusnya.

  • Jumlahkan hasil nilai ukur skala utama dengan skala noniusnya agar kita mendapatkan hasil pengukuran panjang benda.

Untuk lebih mudah memahaminya, gambar diatas merupakan contoh skala pengukuran menggunakan jangka sorong.

Dapat dilihat bahwa garis merah putus-putus menunjukkan pengukuran skala utama yang bernilai 2.7 cm sedangkan garis hitam putus-putus menunjukkan nilai skala nonius yang bernilai 0.6 mm atau setara dengan 0.06cm. Sehingga dengan menjumlahkan kedua nilai tersebut, kita akan mendapatkan nilai pembacaan skala dari pengukuran jangka sorong tersebut yang bernilai 2.76 cm.

 

Contoh Soal

Untuk lebih jelas mengenai pembacaan jangka sorong, kita akan membahas beberapa soal mengenai jangka sorong.

 

Contoh Soal 1

Nilai pembacaan dari skala utama sorong adalah 4 sedangkan pada skala nonius adalah 9. Tentukan hasil dari pengukuran tersebut dalam cm.

Jawab:

 Skala utama = 4 cm Skala nonius = 0.9 mm = 0.09 cm Hasil pengukuran = 4 cm + 0.09 cm = 4.09 cm

 

Contoh Soal 2

Gambar di atas merupakan skala pengukuran dari alat ukur jangka sorong. Tentukanlah hasil pengukurannya dalam centimeter!

 Jawab: Skala Utama = 10 cm Skala Nonius = 0.2 mm = 0.02 cm Hasil Pengukuran = 10 + 0.02 = 10.02 cm

 

Contoh Soal 3

cara membaca jangka sorong

Gambar di atas merupakan hasil pembacaan dari alat ukur jangka sorong. Tentukanlah nilai ukur dari hasil pembacaan tersebut dalam milimeter!

Jawab:

 Skala utama = 3.1 cm = 31 mm Skala nonius = 0.9 mm Hasil Pengukuran = 31 + 0.9 = 31.9 mm
Cari Artikel Lainnya