Home » Kongkow » kongkow » Vaksin Corona: Butuh Banyak Minyak Squalene dari Hiu

Vaksin Corona: Butuh Banyak Minyak Squalene dari Hiu

- Kamis, 01 Oktober 2020 | 17:05 WIB
Vaksin Corona: Butuh Banyak Minyak Squalene dari Hiu

Minyak alami yang disebut squalene diduga dapat membantu mengembangkan vaksin COVID-19. Minyak alami yang banyak ditemukan pada hati hiu ini dapat menciptakan respons kekebalan yang kuat. Jika salah satu kandidat vaksin COVID-19 saat ini yang menggunakan squalene disetujui untuk diproduksi dan didistribusikan di seluruh dunia, dipastikan sekitar 250.000 hiu dibunuh untuk membuat vaksin dosis tunggal. 

Sejauh ini dibutuhkan dua dosis untuk pemberian vaksin COVID-19, itu berarti diperlukan, sekitar 500.000 hiu. Menurut Shark Allies, sebuah organisasi perlindungan satwa nirlaba, sebenarnya ada alternatif lain yang lebih aman dan tidak merusak populasi hiu. Tebu, minyak zaitun, dan ragi bisa diberdayakan sebagai pengganti hiu. Namun, sumber-sumber ini dinilai membutuhkan biaya mahal dan waktu lama untuk diekstrak. 

Manfaat Minyak Squalene

Minyak squalene akhir-akhir ini menjadi topik yang diperbincangkan karena diduga dapat menjadi bahan pembuatan vaksin corona. Sebenarnya Squalene adalah lipid yang diproduksi secara alami oleh sel kulit. Sayangnya, jumlah squalene yang diproduksi tubuh menurun seiring bertambahnya usia.

Produksi puncak pelembap alami ini terjadi pada usia remaja, dengan produksi yang melambat di usia 20-an atau 30-an. Alhasil, kulit menjadi lebih kering dan kasar. Squalene tidak hanya diproduksi alami oleh tubuh manusia, tetapi juga terdapat pada buah zaitun, dedak padi, dan tebu dan juga hati hiu.

Squalane memiliki manfaat yang luar biasa dalam meningkatkan hidrasi dan membantu kulit tampak lebih cerah dan sehat. Antioksidan dalam minyak ini juga dapat melawan kerusakan kulit dan radikal bebas, yang keduanya dapat mempercepat proses penuaan. 

Penggunaan teratur juga dapat meningkatkan produksi kolagen, menghasilkan kulit yang lebih kencang. Squalane juga baik digunakan untuk kulit berjerawat cenderung berminyak. Squalane memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi kemerahan dan bengkak.

Squalane tidak akan menyumbat pori-pori ketika minyak alami kulit, sel kulit mati, dan bakteri menyumbat pori-pori. Karena sifatnya yang antiinflamasi, squalene dapat meredakan berbagai masalah peradangan kulit. Ini termasuk peradangan jerawat, eksim, psoriasis, dermatitis, dan rosacea.

Meningkatkan Imun Sistem

Terkait dengan pengembangan vaksin corona, minyak squalene memang memiliki manfaat terhadap peningkatan imun sistem. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Perma Healthcare, minyak ini mengandung elemen yang meningkatkan sistem kekebalan individu. 

Menurut penelitian, unsur yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kekebalan. Kandungan tersebut adalah alkylglycerols yang dapat melawan flu, virus dan infeksi serta melawan kanker dengan membunuh sel tumor secara tidak langsung. 

Alkylglycerols mengaktifkan sistem kekebalan dengan cara:

1. Meningkatkan kerja sel sistem kekebalan yang dikenal sebagai makrofag dengan menghancurkan kuman yang menyerang dan membuat sel rusak.

2. Pemblokiran penghambat protein kinase C yang bertindak sebagai pengatur kunci pertumbuhan sel.

Alkylglycerols juga menurunkan efek samping kemoterapi dan pengobatan radiasi karena kemampuannya untuk melindungi membran sel. Kondisi medis, seperti arthritis, psoriasis dan asma juga dapat diperbaiki dengan suplemen squalene. 

Studi laboratorium menegaskan bahwa fungsi makrofag ditingkatkan oleh squalene. Makrofag adalah jenis sel darah putih yang mencerna bakteri dan virus. Makrofag memiliki peran penting dalam berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan memiliki kemampuan untuk membantu menyembuhkan luka lebih cepat.

Cari Artikel Lainnya