Home » Kongkow » Materi » Fungsi Trakea Pada Manusia Serta Struktur Trakea

Fungsi Trakea Pada Manusia Serta Struktur Trakea

- Rabu, 16 Februari 2022 | 12:00 WIB
Fungsi Trakea Pada Manusia Serta Struktur Trakea

Hai otakers, kali ini akan membahas tentang fungsi trakea serta pengertian dan gangguan pada trakea yang meliputi saluran pernafasan pada manusia, dan menjelaskan tentang struktur trakea dan perbedaan antara trakea dengan esofagus

Pengertian Trakea

Trakea adalah tuba yang mempunyai diameter antara 20 sampai 25 mm dan panjang sekitar 10 sampai 16 cm. Trakea berbentuk tabung memanjang yang tersusun dari 20 tulang rawan yang memiliki bentuk cincin yang kuat, tetapi fleksibel.

Trakea terletak dari laring dan terbifurkasi menjadi bronkus utama pada mamalia, dan dari faring ke syring pada burung, yang merupakan jalan masuk udara menuju ke paru-paru.

Fungsi Trakea Pada Manusia

1 . Menyediakan Akses Saluran Pernapasan

Fungsi utama trakea yaitu untuk menyediakan saluran pernapasan hingga udara bisa masuk dan keluar dari paru-paru. Jika trakea tersumbat, maka udara tidak dapat masuk ke paru-paru dengan baik. Ini sangat berbahaya dan bahkan mampu menyebabkan kematian.

2 . Menjaga Suhu Udara yang Masuk ke Paru-Paru

Trakea mampu melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk ke dalam paru-paru. Hal ini berguna untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Fungsi ini disebut juga termoregulasi.

3 . Mencegah Benda Asing Masuk ke Paru-Paru

Jaringan epitel yang melapisi pada bagian dalam trakea menghasilkan lendir yang mampu menangkap debu dan partikel kecil. Epitel ini juga bersilia. Fungsi silia pada Trakea adalah untuk mendorong benda asing supaya bisa keluar dari trakea berupa dahak dan masuk ke sistem pencernaan atau keluar dari mulut.

Trakea juga mempunyai otot trakhealis yang berfungsi untuk menimbulkan batuk saat ada makanan yang masuk ke dalam trakea. Batuk tersebut akan menghasilkan tekanan yang mampu membuat makanan terdorong keluar dari trakea.

Baca juga: Penyakit Atau Gangguan Pada Alat Pernafasan Manusia

Struktur Trakea

1. Jaringan tulang rawan

Terdapat 16 hingga 20 tulang rawan hialin yang berbentuk “C” yang menyusun saluran tersebut. Bagian terbuka dari tulang rawan “C” ini terletak di bagian posterior yaitu bagian yang bersebelahan dengan esofagus. Bagian dalam tulang rawan terdapat lamina propia yang berisi jaringan ikat dan otot.

2. Jaringan epitel

Jaringan epitelium yang melapisi dinding dalam bagian trakea berupa epitel silindris bersilia. Sel – sel epitel pada lapisan ini menghasilkan lendir ataupun mukus yang menjalankan fungsi proteksi.

3. Jaringan ikat

Lapisan lamina propia yang terdapat di bagian dalam tulang rawan merupakan sekumpulan sel – sel jaringan ikat. Lapisan ini berfungsi sebagai penghubung antara jaringan satu dengan jaringan lainnya. Selain itu, ada ligamentum yang berfungsi menghubungkan antar tulang rawan yang berbentuk “C” pada trakea.

4. Jaringan otot

Jenis otot yang menyusun trakea sama dengan otot yang menyusun pada saluran pernapasan lainnya yaitu otot polos. Jaringan ini terdapat di bagian yang terbuka pada bentuk “C” tulang rawan yang menyusun organ ini. Fungsi otot pada organ ini terkait dengan pergerakan pernapasan dan mengakomidasi dalam mekanisme batuk ataupun tersedak.

Perbedaan Trakea dan Esofagus

perbedaan trakea dan esofagus

  • Trakea adalah bagian dari sistem pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan bagian dari sistem pencernaan. Trakea mengangkut udara sedangkan kerongkongan mengangkut makanan.

  • Trakea disuplai oleh arteri tiroid rendah, sementara esofagus dipasok oleh arteri yang berbeda di lokasi yang berbeda di dalam tubuh.

  • Trakea mempunyai dua bagian, sedangkan kerongkongan mempunyai tiga.

  • Trakea memiliki bentuk tabung panjang, sedangkan kerongkongan lebih fleksibel.

Gangguan Trakea

Sejumlah penyakit trakea mungkin ada dari berbagai faktor, misalnya infeksi dan turun-temurun yang meliputi peradangan, perkembangan kanker, pembentukan tumor, gangguan obstruktif, dll trakea stenosis ditandai dengan peradangan pada batang tenggorokan yang mampu dihilangkan dengan endoskopi atau terapi bedah.

Sistem pernapasan bertanggung jawab untuk memfasilitasi proses ekstraksi energi dari makanan. Membentuk bagian tubular depan sistem pernapasan, struktur anatomi, jika trakea mengalami beberapa gangguan akut atau kronis, mampu menyebabkan kerusakan pada sistem saluran napas dan sering menyebabkan kematian individu. Hal ini mengejutkan untuk mengetahui bahwa trakea adalah sistem organ tubuh yang terbuka dan rentan terhadap bahaya lingkungan, terutama dalam suasana udara yang tercemar.

Demikianlah penjelasan mengenai trakea, Semoga bermanfaat

Cari Artikel Lainnya