Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Digital Library UNY Terkoneksi ke Seluruh Dunia

Digital Library UNY Terkoneksi ke Seluruh Dunia

- Rabu, 14 Maret 2018 | 10:30 WIB
Digital Library UNY Terkoneksi ke Seluruh Dunia

Layanan Digital Library dan E-Learing proyek 7 in 1 baru diluncurkan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Kamis (8/3). Layanan ini ternyata bukan hanya diperuntukan bagi mahasiswa UNY, tetapi juga terkoneksi dengan tujuh universitas di Indonesia.

Ketujuh universitas tersebut mencakup Universitas Syiah Kuala, Universitas Tanjungpura, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sam Ratulangi, serta Universitas Negeri Gorontalo.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad, mengatakan jika di era digital orang bisa belajar di mana saja.

“Kita sekarang berada di abad digital. Jika dulu ilmu itu diperoleh hanya dari guru, sekarang guru maupun dosen menjadi fasilitator, sedangkan informasi bisa diperoleh di berbagai tempat. Terutama saat ini kita bisa mengakses informasi ke segala penjuru,” ungkapnya dalam sambutan launching Digital Library UNY, pada Kamis, (8/3).  

Intan menambahkan jika E-Learning 7  in 1 sebenarnya tidak hanya bisa digunakan oleh anggota dalam proyek 7 in 1. Namun karena koneksi jaringan Indonesia Research and Education Network (IDREN ) sangat luas jangkauannya, maka juga terkoneksi ke seluruh dunia.

“Tujuan 7 in 1 adalah akses dan peningkatan mutu. Sehingga kegiatan yang levelnya Internasional akan mudah dilakukan hanya melalui Video Conference dengan gambar dan suara yang jelas,” ungkapnya.

Selain itu, dengan jaringan SPADA (Sistem Pembelajaran Daring Indonesia), mahasiswa bisa mengambil modul pelajaran dari kampus lain dan mendapatkan sertifikat sebagai pemenuhan kredit. Cara ini sedang dikembangkan Ristekdikti agar memudahkan mahasiswa mengambil kuliah online.

“Seumpama nanti mahasiswa dari UNY mau mengambil mata kuliah dari Unesa semisal, nantinya bisa disampaikan ke kampus UNY sebagai bagian dari pemenuhan SKS,” ungkapnya.

Namun Guru Besar Biologi ITB Bandung tersebut menegaskan bahwa yang terpenting tetaplah lateral learning dan pembelajaran tatap muka karena juga ada interaksi sosial. Dengan digital library dan e-learning disparitas kualitas antar perguruan tinggi bisa pelan-pelan dikurangi sehingga Indonesia akan menjadi lebih baik.

Cari Artikel Lainnya