Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Menjadi Guru Idaman Siswa? Why Not?

Menjadi Guru Idaman Siswa? Why Not?

- Rabu, 15 Agustus 2018 | 11:00 WIB
Menjadi Guru Idaman Siswa? Why Not?

Salam sejahtera untuk sahabat kompasiana!

Dalam benak kalian bagaimana sih guru idaman itu? Apakah dia cantik, tinggi, dan cerdas? Apakah baik hati? Mari kita ulas ini. Menjadi seseorang yang diidolakan memang tidak mudah apalagi dalam sebuah lembaga, berbeda dengan seorang aktor yang memang tenar dan menjadi idola didunia entertainment. Seorang manusia tercipta dengan sempurna, hanya saja setiap manusia mempunyai watak atau karakter yang berbeda sehingga kesempurnaan itu hanya ekspektasi.

Apa kalian tau guru seperti apa yang menjadi idola para siswa??

Berdasarkan pengalaman penulis kebanyakan siswa menyukai guru yang nyaman dalam proses belajar mengajar, nyaman dalam artian hal apa? Nyaman bagi seorang siswa yakni ketika menjelaskan suatu mata pelajaran guru tidak monoton dan tidak hanya menggunakan metode ceramah melainkan melakukan selingan canda gurau kepada seorang siswa agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. 

Tidak perlu cantik dalam hal pembelajaran hanya saja seorang siswa menyukai guru yang sedap dipandang dengan penampilan yang rapi. Pintar?Jelas bagaimana tidak, seorang guru memang harus pintar karena kalau tidak pintar bagaimana bisa menjadi guru. Karena pada zaman ini semua guru sudah ditempatkan dalam bidangnya masing-masing berbeda dengan jaman gurunya ibu kita dulu, yang memang mempunyai kemampuan akademik maka bisa menjadi seorang guru.

Ada beberapa hal menurut penulis yang bisa membuat siswa mengidolakan kita sebagai guru dan menjadikan kita (guru) sebagai teladannya:

  • Membiasakan diri untuk selalu tersenyum dan menyapa.Guru menjadi tauladan yang baik dalam proses pembelajaran, apabila seorang guru terbiasa dalam menyapa seorang siswa maka dia akan disegani dan lebih dihormati oleh seorang siswa. Menyapa merupakan satu hal kecil namun mempunyai makna yang tersirat, karena dengan sapaan kecil secra tidak langsung kita memberikan perhatian kepada siswa dan itulah salah satu bentuk kasih saying seorang guru kepada siswanya.
  • Memberikan waktu remidi ketika siswa mengalami kesulitan.Melihat dari pengalaman penulis, yang sering terjadi dalam proses belajar adalah tidak fahamnya seorang siswa dalam mata pelajaran eksak. Wajib hukumnya bagi seorang guru tersebut memberikan remidi terhadap siswa dan sudah menjadi kelaziman bagi guru untuk menerangkan mata pelajaran sampai siswa benar-benar memahami mata pelajaran tersebut.
  • Memberikan ice-breaking ketika seorang siswa sudah nampak jenuh.Ice-breaking tidak hanya tentang joget-joget atau yang lainnya, melainkan memberikan kuis untuk review pelajaran dan juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan yang ingin mereka lakukan dalam beberapa menit.

Jadi, menurut penulis untuk menjadi guru idaman siswa tidak harus memberikan penjelasan mata pelajaran dengan metode ceramah, dan tidak harus cantik hanya saja harus terlihat rapi dan berwibawa, agar guru mempunyai nilai plus bisa menggunakan beberapa hal diatas.

Demikian. Terima kasih kepada yang menyempatkan membaca tulisan ini, semoga bermanfaat. Diiringi salam sejahtera bagi kita semua.

Cari Artikel Lainnya