Home » Kongkow » Tahukah Kamu » Tegas, Tetapi Tetap Mengayomi, Apakah Anda Sudah Demikian ?

Tegas, Tetapi Tetap Mengayomi, Apakah Anda Sudah Demikian ?

- Selasa, 17 April 2018 | 14:20 WIB
Tegas, Tetapi Tetap Mengayomi, Apakah Anda Sudah Demikian ?
Guru memegang peran ganda dalam pembelajaran. Ia bukan hanya harus menampilkan sikap penyayang kepada siswa, melainkan juga harus bersikap tegas. Tegas dalam arti menegakkan aturan-aturan secara  konsisten dan penuh dengan komitmen.
Guru yang tidak tegas tidak akan dihormati siswa-siswi. Mereka dapat saja mempermainkan atau melecehkan guru yang demikian. Oleh karena itu, dalam kondisi seperti ini guru dituntut untuk menunjukkan sikap tegas.
            Kapan seorang guru menerapkan sikap tegas?
 
            Sikap tegas diperlukan ketika siswa melanggar aturan dengan unsur kesengajaan. Pada situasi seperti ini, seorang guru harus bersikap tegas menegakkan aturan sehingga aturan dihormati. Demikian pula apabila siswa telah diberi kesempatan berulang-ulang untuk memperbaiki diri, akan tetapi siswa tersebut tidak mau melakukannya, bahkan cenderung mengabaikan apa yang dianjurkan guru, dalam situasi seperti ini seorang guru harus bersikap tegas.
 
            Ketegasan seorang guru dalam situasi yang tepat dapat menjadi bagian dari proses pembelajaran. Sebaliknya, ketegasan guru yang tidak tepat dapat menjadi sesuatu yang buruk bagi pertumbuhan sikap dan mental siswa. Oleh karena itu, ketegasan harus dilakukan pada situasi dan orang yang tepat.
 
            Untuk dapat bersikap tegas, tentu saja seorang guru harusmenempuh langkah-langkah yang terstruktur. Apabila langkah-langkah yang seharusnya ditempuh telah dilakukan secara maksimal, tetapi ternyata siswa tidak mengindahkan apa yang seharusnya dilakukan, disinilah guru menunjukkan sikap tegas. Sikap tegas yang demikian sangat membantu pertumbuhan sikap dan mental siwa. Selain itu, sikap tegas yang demikian juga dapat meningkatkan wibawa guru di mata siswa.
 
            Hal yang juga harus diperhatikan oleh guru dalam menerapkan sikap tegas ini adalah harus pandai membuat berbagai alternatif solusi (penyelesaian masalah). Sebab, bisa jadi anak yang diperlakukan tegas ini menderita shock. Apabila terjadi hal demikian, guru tetap menjalankan ketegasannya, tetapi harus memberikan solusi agar keadaan siswa yag shocktadi dapat diatasi secara cermat dan proporsional.
Selain memiliki sikap tegas, menjadi guru menyenangkan juga harus memiliki sikap mengayomi para siswanya. Mengana demikian? Karena seorang guru akan dihadapkan pada berbagai karakter siswa yang berlainan. Bahkan, kadang kala terjadi benturan antara karakter siswa yang satu dengan yang lainnya. Dalam menghadapi situasi seperti ini, guru dituntut mempu mengayomi semua siswanya dengan berbagai macam karakter yang berbeda-beda.
 
            Guru tidak boleh berpihak pada salah seorang atau sekelompok siswa tertentu saja. Guru harus mampu mengayomi semua siswa, termasuk siswa yang nakal atau pembuat onar melakukan kesalahan, guru harus memapu meluruskannya, tetapi di sisi lain adalah melindungi sisi kemanusiaannya, bukan melindungi perilaku buruknya.
 
            Kadang-kadang tejadi situasi ketika guru tidak dapat melindungi siswanya karena sering merasakan dikecewakan. Hal demikian tentu saja tidak bijaksana dilakukan seorang guru kepada siswanya. Sekecewa apa pun guru oleh sikap dan perilaku siswa-siswinya, ia tetap harus dapat mengayomi mereka. Mereka adalah anak-anak yang belum dewasa, yang masih memerlukan perlindungan dan pengayoman dari gurunya, meskipun di sisi lain kenakalan mereka juga mengecewakan gurunya.
Para guru, keep SMILE .... J
Cari Artikel Lainnya