Home » Kongkow » Prestasi » Tim Aksantara ITB Harumkan Nama Negeri

Tim Aksantara ITB Harumkan Nama Negeri

- Senin, 19 Februari 2018 | 09:00 WIB
Tim Aksantara ITB Harumkan Nama Negeri

Aksantara yang berarti “Penjaga Langit Nusantara” ini lahir di bawah Keluarga Mahasiswa Penerbangan (KMPN) ITB pada tahun 2013. Tim ini telah meraih berbagai penghargaan diantaranya sebagai desain terbaik pada ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) tahun lalu.

Pada tahun 2014, Aksantara ITB kembali meraih juara di ajang prestigius tersebut, yakni penghargaan juara pertama, desain terbaik, dan presentasi terbaik, yang membawa mereka ke posisi juara umum KRTI 2014. Karena kebutuhan sumber daya yang semakin meningkat, Aksantara ITB memutuskan untuk memperluas cakupan kriteria anggota Aksantara, dari yang awalnya dibawahi KMPN ITB, hingga terbuka untuk seluruh mahasiswa ITB.

Tahun 2017, Aksantara ITB berhasil meluncurkan empat buah wahana baru yang berhasil membawa pulang beberapa piala pada KRTI 2017 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Pasuruan, Jawa Timur: di bidang Fixed Wing UAV dengan desain terbaiknya, di bidang Racing Plane dengan penerapan kompleksitas teknologinya, pesawat lipat di bidang Technology Development dengan desain terbaik dan juara kedua, dan di bidang Vertically Take Off and Landing dengan technical award-nya.

Putra Sugesti, selaku ketua tim, memilih desain yang gamblang untuk wahana ini, untuk meningkatkan kemulusan terbang dan mengurangi hambatan yang dapat mengurangi kecepatan pesawat. Salah satunya, dengan menempatkan antena pesawat di dalam ujung sayap.

Jenis wahana ini harus mampu menangkap gambar dari area konstruksi seluas 1,5 x 1,5 km2, yang nantinya akan dikolase dan diterjemahkan menjadi satu bacaan pemetaan yang rampung. Untuk memenuhi fungsi ini, fixed wing UAV harus mampu memiliki daya tahan yang tinggi sehingga memungkinkan wahana untuk terbang cukup lama, yakni 40-50 menit.

Gambar ditangkap oleh kamera pemetaan yang terletak di belly wahana selang beberapa waktu tergantung dari ketinggian terbang pesawat, kemudian hasil-hasil tangkapan tersebut akan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan hasil bacaan daerah tersebut. Pemrosesan gambar dilakukan melalui komputer setelah pesawat mendarat dengan metode rendering.

Cari Artikel Lainnya